Wall Covering

2 comments

Pada saat sekarang ini banyak rumah yang di bangun dengan tata ruang dan penataan futuristik yang unik, yang sesuai dengan keinginan pemiliknya. Untuk menciptakan suasana nyamandalam ruangan, hendaknya pemilihaan design juga perlu diperhatikan. Salahsatunya yaitu dinding. Dinding merupakan aspek yang berperan penting dalam menciptakan suasana yang nyaman. Warna dan corak yang ada pada dindingbiasanya menggambarkan karakteristik si pemilik.

Maka dari itu, warna-warna yang dipilih cenderung netral. Namun, dengan berkembangnya zaman dinding yang semula hanya menggunakan cat dengan menggunakan warna-warna netral, kini dapat dibuat dengan berbagai macam pilihan gaya yang menarik. Istilah ini sering di sebut dengan Wall Covering.

Wall Covering merupakan kertas dinding yang ditempelkan pada dinding. Wall Covering pada mulanya hanya terbuat dari bahan kertas. Bahan kertas ini mudah sobek, tidak tahan air dan coraknya terbatas. Nah, sekarang ini, dalam selembar wallcover ada yang terbuat dari vinyl (PVC), kain (katun, beludru, sutera), tumbuhan (daun kering), jerami, pelepahpisang, kerang dan kulit binatang.

Sejarah Wall Covering

Sekitar abad ke-8, seorang seniman Cina mengemukakan teknik pelapis dinding tersebut kepada seseorang dari bangsa Arab. Oleh bangsa Arab-lah wallpaper dikenalkan sampai ke daratan Eropa. Seiring perkembangannya, wallpaper kini lebih pas dengan istilah wallcover karena bahan pelapisnya tak hanya dari kertas atau paper. Bahan kertas ini mudah sobek, tidak tahan air dan juga coraknya terbatas. Nah, sekarang ini, dalam selembar wallcover ada yang terbuat dari vinyl (PVC), kain, jute atau jerami dan lain-lain yang telah melalui proses treated, serta bagian bawahnya juga sudah bervariasi mulai dari kertas, non woven dan cloth.

Di pasaran, kita dapat menemui wallcover dengan mudah. Tentunya harganya kian terjangkau saja. Singkatnya, wallcover bukan lagi merupakan barang eksklusif, siapa pun bisa memperoleh dan memasangnya di rumah sesuai selera dan kebutuhan. Wallcover bukan sekadar untuk melapis dan mempercantik tampilan dinding. Akan tetapi wallcover juga dapat memberikan kehangatan dalam ruang serta memberikan nilai tambah dari suatu bangunan.

Jika dibandingkan dengan cat, wallcover memiliki kelebihan. Beberapa kelebihan diantaranya pilihan desain lebih beragam dan ketahanannya juga relatif lama. Ketahanan wallcover tergantung kualitas bahan dan teknik pemasangannya. Daya tahannya bisa mencapai kurang lebih 10-15 tahun. Sementara cat hanya tahan 2-4 tahun. Dan, wallcover lebih ekonomis dari segi biaya karena persiapannya tidak serumit dan semahal pengecatan. Bagi dinding baru cukup diaci secara baik dan kering, dan bisa langsung dipasangi wallcover.

Bahan-bahan Wall Cover

Bahan dasar :
1. Paper / Duplex
2. Vynil
3. FabriqueBack / Non-woven
4. Kayu
5. Batu Alam (wallcovering terkini)

1. Paper / Duplex
Wallcover dengan bahan dasar duplex/paper kurang diminati di pasaran Indonesia. Memang wallcover dengan bahan dasar duplex ini lebih murah jauh dibanding vinyl dan non-woven. Tapi wallpaper dengan bahan duplex ini cenderung tipis dan gampang sobek ketika dipasang. Teksturnya pun tidak menutup dan terkadang berbayang.
Bahan : serbuk kertas press
Ukuran : 53 cm x 10m/roll
Warna, motif : sesuai desain
Sifat : tidak tahan air,mudah sobek
Keunggulan : Harga relatif murah dan terbuat dari kertas biasa.

2. Vynil
Dari ke tiga jenis bahan di atas, yang paling populer di Indonesia adalah Vinyl. Karena Wallcover dengan jenis ini cenderung lebih murah dibandingkan Non-Woven. Perawatanya pun lebih mudah dan tidak gampang sobek. Karena wallpaper dinding dengan bahan vinyl mempunyai ketebalan yang konsisten dan sudah memenuhi standard yang dibutuhkan untuk bisa menempel dengan sempurna pada tembok di Indonesia. Namun, wallpaper dinding dengan bahan vinyl ini tidak dapat dipindahkan setelah di terpasang.
Bahan : PVC
Ukuran umum : 53 cm x 10m/roll
Warna : sesuai desain
Sifat : lentur, lebih awet, tidak mudah rusak, tahan bahan kimia, tahan air
Keunggulan :Harganya lebih mahal dari paper, terbuat dari serbuk paper dan menempel ke dinding lebih bagus

3. Fabriqueback / Non-Woven
adalah bahan dasar yang paling digemari oleh orang Eropa, Amerika dan Cina. Karena Wallpaper dengan bahan dasar non-woven terlihat lebih elegan dan mempunyai tekstur bahan yang halus dan lembut dan dapat menyerupai bahan kain.Sayangnya wallpaper dengan bahan dasar non-woven masih tergolong wallpaper mahal. Bahan non-woven juga seringkali dapat menyimpan debu dan kotoran. Perawatan nya pun terkadang lebih sulit. Keuntungan wallpaper dengan bahan dasar non-woven adalah, wallpaper bisa dipindahkan walaupun sudah lama terpasang.
Bahan : kapas
Ukuran : 53cm x 10m/roll
Warna : sesuai desain
Sifat : seperti kain tenun
Keunggulan : Harga relatif mahal, tidak dapat disobek, anti jamur, dan anti bakteri.

Jenis-jenis Wall Cover

1. Scrubbable. Artinya wallcover tahan digosok dengan sikat lembut dan larutan sabun atau detergen yang tidak terlalu pekat. Jenis ini cocok untuk dapur dan kamar mandi.
2. Washable. Artinya wallcover bisa dibersihkan secara berkala dengan cairan pembersih yang ringan. Jenis ini cocok untuk ruang tamu, ruang makan, dan ruang tidur.
3. Stain ressistance. Berarti bahwa pola lukisan dan warna wallcover tidak akan mengalami perubahan, setelah dibersihkan dari lemak dan noda pekat semacam kopi. Jenis ini sangat sesuai dipakai untuk dapur dan kamar mandi.
4. Abrasion resistance. Menunjukkan kemampuan wallcover bertahan terhadap goresan dan benturan yang menyebabkan gompel. Jenis yang sesuai untuk ruang peralihan macam foyer dan selasar.
5. Colorfastness. Wallcover jenis ini warnanya tidak mudah pudar akibat terpaan cahaya yang berlebih. Dewasa ini hampirsemua wallcover memiliki ciri ini.
6. Peelable. Wallcover jenis ini bsia anda “kupas” dari dinding. Beberapa jenis ada yang membutuhkan bantuan cairan khusus untuk melepaskannya. Biasanya pada bekas kupasan aka nada bekas berupa garis memanjang yang bisa dijadikan patokan ketika akan memasang wallcover baru.
7. Strippable. Ini adalah jenis wallcover yang bisa dilepaskan langsung dan tidak akan menimbulkan bekas atau merusak lapisan cat pada dinding Anda. Tipe ini sesuai untuk Anda yang menyewa rumah. Jadi pada saat panda, sang Wallcover pun bisa ikut pindah bersama anda.
8. Prepasted. Artinya wallcover ini sudah dilengkapi dengan perekat. Untuk menempelkannya di dinding, anda cukup membasahi dengan air.
9. Veneer kayu. (salah satu wallcovering terkini) Artinya Bahan pokok pembuatannya adalah kayu. Jenis kayu yang dapatdigunakan seperti: meranti, keruing, kapur, kempas, merawan, mangir, aghatis.
10. Batu alam. (salah satu wallcovering terkini) Yaitu jenis wallcover dari bebatuan alam sehingga kualitasnya tidak akan berubah seperti marmer, andesit dll.

Kelebihan dan Kekurangan Wall Cover
Kelebihan Wallcovering :
1. Untuk mempercantik ruangan
2. Munutupi permukaan-permukan dinding yang tidak rata, berbercak ataupun retak

Kekurangan wallcovering :
Penambahan biaya untuk membeli dan pemasangannya

Wall Covering Terkini

Wall Cover batu alam
Batu Alam berasal dari dalam perut bumi dimana awalnya berbentuk batuan cair yang sangat panas. Akibat tekanan yang sangat kuat mendesak ke luar permukaan bumi dimana menjadi letusan gunung berapi. Setelah mengendap dan membeku menjadi batuan dimana terdiri dari batuan beku, batuan sedimen dan batuan malihan.Setelah ratusan tahun dimana tercampur lain dengan mineral-mineral lain menyebabkan variasi dari jenis-jenis batu alam, warna, ataupun corak. Karena itu kita mengenal belbagai jenis batu alam seperti Marmer, Granit, Batu Pasir (Sandstone), Batu Sabak Slate), Batu Andesit dan banyak lagi lainnya.

Industri Batu Alam Indonesia
Penambangan batu alam di Indonesia umumnya dilakukan secara tradisional dimana tidak banyak menggunakan alat-alat berat. Terkecuali batu jenis marmer dan granit dimana sebagian penambangannya yang dikuasai secara besar-besaran telah dilakukan secara modern. Sedangkan jenis batu alam lainnya sangat mengandalkan kepada tenaga manusia. Ataupun terbatas sampai pada pemakaian alat berat back-hoe dan dinamit.Setelah batu alamnya diambil, maka dibawa ke lokasi pemrosesan atau biasa disebut Pabrik Pemotongan. Di pabrik ini, proses yang dilakukan biasanya berbentuk membelah batu menjadi lembaran-lembaran dan dipotong menjadi bentuk persegi, dan sebagian lagi memerlukan proses finishing. Jenis finishing dapat berupa pemolesan dimana satu sisanya menjadi mengkilat, atau dibakar supaya permukaannya menjadi kasar atau sandblasting dan macam-macam jenis finishing lainnya.
Aplikasi
Batu Alam dapat dipergunakan untuk dinding maupun lantai bangunan ataupun landscape. Dapat ditempel, disusun ataupun sekedar ditaruh.- Perhatikan jenis batu- Perhatikan finishingnya.
Kelemahan Batu Alam:
- Dari segi karakteristik batu
- Dari segi processing
- Instalasi
- presisi yang rendah
- ada bekas semen
- Semen harus cukup banyak.
- Bagaimana mengkombinasikan jenis batu
- Jenis yang berbeda
- Permainan Finishingnya
- Teliti dalam Ukuran yang berbeda.
- Pemeliharaan Batu
- Jangan kena saos
- Sikat
- Coating anti lumut.

Jenis-jenis Batu Alam
1. Jenis Batuan Pasir atau Sandstone
- Cream Palimo / Palimanan Kuning
- White Palimo / Palimanan Putih
- Golden Palimo / Palimanan Emas
- Java Gold / Batu Kulonprogo
- Classic White / Batu Putih Tandansari, Paras Jogja
- Cream Masir / Batu Semin, Jogja
- Linear Brown / Breksi Coklat, Bali Brown
- Linear White / Breksi Putih
- Linear Green / Breksi Hijau
- Pura Sand / Batu Klaten, Batu Serayu
- Terrabumen / Batu Kebumen
- Bali Green
- Royal Blue / Baltic Green

2. Jenis Batuan Andesit (Andesite)
- Andesit Polos / Black Titan atau sering disebut; Andesit Cilimus sesuai nama tempatnya.
- Andesit Polos / Abu Towo atau sering disebut; Andesit Polos Cibereum
- Andesit Bintik / Grey Maja atau sering disebut; Andesit Gunung Haur
- Andesit Bintik Komar / Greymaja Lite atau sering disebut; Andesit Cipanca
- Andesit Bintik Sukamandi / Lusty Maja
- Andesit Basalto / Nero Sky
- Andesit Banjarnegara / Panthera Black dan Panthera Grey

3. Jenis Batuan Lava
- Borobudur Lava / Batu Candi
- Batu Curi / Black Astro atau Batu Pesona Akustik

4. Jenis Batuan Slate
- Sabak Black atau disebut juga Hitam Tasik, Hitam Pekalongan
- Sabak Grey atau disebut juga Templek Salagedang
- Sabak Stripes atau disebut juga Templek Salagedang Batik
- Banjar Brown atau disebut juga Batu Banjar
- Valley Brown atau disebut juga Batu Purwakarta
- Crystal Black atau disebut juga Templek Hitam Garut

5. Jenis Batuan Marmer / Marble
- Pacitto Rosso atau Marmer Kuning
- Java Rosso atau Marmer Merah / Rosso Malang
- White Jasmine atau Marmer Melati
- Grey Antique atau Marmer Abu-abu Bandung

6. Jenis Miscellaneous
- Green Danoo / Green Stone atau Batu Hijau Sukabumi

7. Jenis Batuan Pebbles / Kerikil
- Black Alor atau Kerikil Hitam Alor / BKA
- Black Bengkulu atau Kerikil Hitam Bengkulu / BKB
- Pink Timor atau merah hati / PKT
- White Ambon / WEA
- White Timor / WET
- Green Flores / GNF
- Grey Sukabumi atau koral abu-abu sukabumi / GYS

8. Jenis Batuan Gravel
- Multi Color Timor / MCT

Macam-macam Finishing permukaan wallcovering Batu

1. Rata Mesin, permukaan terdapat ada guratan mesin pada saat proses pembelahan.
2. Rata Bakar, permukaan dibakar sehingga guratan mesin tidak terlihat tetapi permukaan akan menjadi kasar.
3. Rata Honed, permukaan dialuskan dengan mesin gurinda sehingga terasa halus tetapi tidak mengkilat.
4. Rata Poles, permukaan dialuskan dengan batu poles dan cairan pemoles sehingga disamping terasa halus juga mengkilat.
5. Rata Bushhammered, permukaan dipahat/digecok dengan pahat atau mesin bushhammer sehinga tampak seperti kulit jeruk.
6. Rata Alam, kedua permukaan tidak dilakukan finishing, tetapi benar-benar alami.
7. Rata Kulit, satu permukaan rata mesin dan satu permukaan lagi alami tetapi bagian pinggir digetrik/dipahat agar ketebalan pada sisinya relatif sama.
8. Rata Alur Mesin
9. Rata Alur Bakar
10. Rata Alur Ketrik

Jenis Batu Alam yang favorit untuk wallcovering saat ini

1. White Palimo
2. Golden Palimo
3. Hijau Sukabumi
4. Candi
5. Paras Jogya
6. Pacitto Rosso
7. Java Rosso
8. Andesit

Wall Covering merupakan kertas dinding yang ditempelkan pada dinding.Wall Covering pada mulanya hanya terbuat dari bahan kertas. Bahan kertas ini mudah sobek, tidak tahan air dan juga coraknya terbatas. Nah sekarang, sudah ada wallcover ada yang terbuat dari vinyl (PVC), Paper / Duplex, FabriqueBack / Non-woven, Kayu dan yang terkini Batu Alam (wallcovering terkini).




Relic House Studio

Sipil, Teknik Sipil , Civil Engineer , Civil Engineering
Pembangunan , Kuliah Sipil , Pelajaran Teknik Sipil , Vancivil -

2 comments: